
Program literasi digital dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia terhadap teknologi digital secara positif, produktif, dan aman telah dilaksanakan secara online via Zoom. Pada Rabu, ( 7/6/23 ) kemarin.
Seminar dengan tema “Menjadi Generasi Cerdas dan Cakap Digital”, itu dimulai dari pukul sembilan hingga sebelas siang, yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai fakultas bahkan luar universitas.
Kegiatan dalam rangka menyukseskan makin cakap digital di lingkungan mahasiswa atau pelajar ini berlangsung kondusif dengan menggaet tiga pembicara atau pemateri yang sangat kompeten di bidangnya. Masing-masing pemateri memiliki pembahasannya sendiri. Seperti Aan Herdiana selaku dosen Universitas Peradaban yang mengisi webinar dengan tema digital culture, Muhammad Sekhun sebagai pandu digital Indonesia yang dengan ilmunya berbicara soal digital ethics, dan Husein Dillah sebagai ketua forum pengelola lembaga kursus dan pelatihan Indonesia yang menjelaskan bagaimana digital safety. Kegiatan tersebut tentunya juga dipandu oleh moderator keren, Rizqika Alya Anwar yang memandu acara dari awal sampai akhir.
Para auidiens begitu antusias dengan menanyakan berbagai hal, sesuatu yang mengganjal seperti cara mengetahui berita hoax, merawat jejak digital, dan dampak baik buruk perkembangan digital di masa sekarang.
Banyak sekali pengetahuan baru dan pemahaman lebih mengenai dunia digital yang bisa di dapat oleh para peserta. Dalam sesi pemberian materi, Aan Herdiana sebagai pembicara pertama menyampaikan bahwa perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat yang dimana mampu digambarkan dalam efek positif dan negatif. Positif seperti terbukanya lapangan pekerjaan baru, pertumbuhan ekonomi serta kemudahan pada segala aspek kegiatan. Sedangkan negatifnya, seperti makin maraknya cyber crime, penyebaran hoax, pornografi, cyber bullying dan hal lainnya. “Meski perkembangan teknologi digital terus maju namun kita harus tetap mengikutsertakan apsek kebudayaan didalamnya”, Tambahnya.
Di sesi kedua oleh Mukhammad Sekhun, diketahui jika dalam bermedia diperlukan adanya etika digital dan cara menjaga etika itu sendiri dalam media digital. Contohnya dengan menghindari penyebaran informasi yang sensitif, bijaksana dalam menerima informasi dan menyebarkannya, meminimalisir penyebaran informasi pribadi, menghargai hasil karya orang lain serta menggunakan bahasa yang sopan.
Sampai pada pembahasan yang terakhir oleh Husein Dillah, para peserta dibawa untuk makin aware soal keamanan diri dalam menggunakan media informasi maupun komunikasi di dunia digital. Diperlukan kesiap siagaan untuk menjaga data diri dan informasi pribadi agar meminimalisir tindak kejahatan dunia digital. Dia menjelaskan cara menjaga diri dalam media digital seperti menggunakan password yang sulit dilacak, lakukan setting privasi pada setiap medsos seperti verifikasi diri, perhatian link yang kita akses, dan lain sebagainya. “Semoga kita semua aman dalam bermedia digital, memahami betapa pentingnya data pribadi, melindungi diri dari kekacauan informasi, hingga pentingnya memjaga jejak digital.” tuturnya.
Dipandu oleh moderator, sesi terakhir setelah para pemateri menjawab tiap pertanyaan dari peserta adalah berfoto bersama. Membentu huruf L, guna mewakilkan “Literasi”, sebagai topik utama, mereka berfoto via zoom sebagai dokumentasi sekaligus kenang-kenangan. Tidak cuma memperoleh ilmu, para peserta juga mendapat E-Certificate dari panitia.