Fenomena Narsistik Bagian Dari Percaya Diri? Bukan. Hati-Hati! Ini Perbedaannya

Perilaku Narsistik dengan implementasi bentuk percaya diri merupakan suatu hal yang berbeda. Keduanya memiliki tujuan, dampak, pun cara yang berbeda.

Sebagai makhluk sosial yang dapat berkomunikasi pada siapa saja, termasuk diri sendiri atau intrapersonal, manusia sering kali menggunakan sesi tersebut untuk membangun tingkat percaya diri yang dirasa kurang. Melalui melatih kemampuan di depan cermin, memotivasi diri sendiri, sampai ada di titik yakin bahwa dirinya mumpuni tanpa ada ragu.

Sangat berbeda dengan narsis. Dimana bukan demi diri sendiri, perilaku ini dilakukan justru ditujukan untuk publik. Sebagai perwujudan eksistensi dan wadah menggaet perhatian. Adanya perkembangan pesat di era globalisasi bersama segala kemajuan teknologinya, adalah salah satu alasan bagaimana narsisme hingga gangguan narsistik ada. Terutama di lingkup remaja.

Nah Sebenarnya, istilah narsisme bukan hal baru di Indonesia. Sudah ada sejak dulu, namun semakin di dukung oleh perubahan zaman. Narsistik merupakan suatu penyakit psikologis yang dapat merugikan jika semakin dibiarkan melampaui kadarnya.

Sayangnya banyak orang yang menyamakan perilaku narsisme dengan percaya diri. Perilaku percaya diri yang dimiliki seseorang, di bentuk guna menghadirkan rasa percaya terhadap diri sendiri sehingga membuat kita menjadi seorang individu yang kuat tanpa takut mencoba banyak hal. Tidak seperti narsisme yang cenderung ke arah negative dengan sifat individual dan haus pengakuannya. Narsisme sampai gangguan narsistik membuat seseorang menjadi minim empati dan fokus pada diri sendiri, meminta pengakuan dan haus akan pujian. Tidak melulu lewat selfie atau media sosial, orang-orang tersebut juga menunjukannya secara langsung.

Bahaya fenomena narsisme dan narsistik ini juga dapat dilihat dari definisnya menurut KBBI, yang isinya bahwa narsisme adalah perilaku mencintai diri sendiri secara berlebihan, bahkan ada kecenderungan keinginan seksual terhadap diri sendiri. Dan narsistik adalah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois.

Melihat hal-hal di atas, maka perlu adanya kesadaran akan posisi dan letak kita ketika berada dalam suatu lingkungan. Menyesuaikan diri dengan baik dan mencintai diri sendiri secukupnya hingga dapat saling menghargai tanpa merugikan orang lain demi atensi yang dimau.

Jadi, kamu termasuk ngga nih?